Suatu ketika, Tuhan datang kepadaku. Dia membawa untukku, sebuah kotak hitam dan sebuah kotak emas. Kotak emas itu begitu indah dan kemilau, sedangkan kotak hitamnya suram dan kusam.
Kurawat kedua kotak pemberian Tuhan itu baik-baik. Kubersihkan setiap hari, dan kuperiksa masing-masing isinya. Setiap kuperiksa kotak emasku, kudapati isinya terus bertambah sehingga hari demi hari bertambah berat. Anehnya, kotak hitamku tetap saja kosong tak berisi sedikitpun.
Rasa penasaranku terjawab ketika suatu malam Tuhan datang kembali kepadaku.
Begitu melihat kedatanganNya, aku langsung bertanya, "Ya, Tuhan, kotak emasku terus bertambah isinya, bahkan sampai meluap keluar, tapi mengapa kotak hitamku masih saja kosong tidak berisi ?" Sambil tersenyum Tuhan menjawab, "Anakku, kotak emasmu itu kuisi tiap hari dengan sukacita dan bahagiamu..."
Kemudian kubawa kotak hitamku yang masih kosong dan sangat ringan, kubuka di hadapan Tuhan dan aku bertanya padaNya, "Bagaimana dengan kotak hitamku ?"
Jawab Tuhan, "Kotak hitam ini adalah tempat untuk semua kesedihan dan dukacitamu..."
Kuperiksa kembali kotak hitamku, ternyata dasarnya berlubang, kuraba lubang tersebut, dan dapat kugapai hati Tuhan melalui lubang tersebut. Ternyata semua dukacitaku, kesedihanku, dan penderitaanku telah mengalir keluar melalui lubang dan tertampung di hati Tuhan.
Kupandang Tuhan, Dia tersenyum dan berkata, "Karena Aku Mencintaimu..."
Kurawat kedua kotak pemberian Tuhan itu baik-baik. Kubersihkan setiap hari, dan kuperiksa masing-masing isinya. Setiap kuperiksa kotak emasku, kudapati isinya terus bertambah sehingga hari demi hari bertambah berat. Anehnya, kotak hitamku tetap saja kosong tak berisi sedikitpun.
Rasa penasaranku terjawab ketika suatu malam Tuhan datang kembali kepadaku.
Begitu melihat kedatanganNya, aku langsung bertanya, "Ya, Tuhan, kotak emasku terus bertambah isinya, bahkan sampai meluap keluar, tapi mengapa kotak hitamku masih saja kosong tidak berisi ?" Sambil tersenyum Tuhan menjawab, "Anakku, kotak emasmu itu kuisi tiap hari dengan sukacita dan bahagiamu..."
Kemudian kubawa kotak hitamku yang masih kosong dan sangat ringan, kubuka di hadapan Tuhan dan aku bertanya padaNya, "Bagaimana dengan kotak hitamku ?"
Jawab Tuhan, "Kotak hitam ini adalah tempat untuk semua kesedihan dan dukacitamu..."
Kuperiksa kembali kotak hitamku, ternyata dasarnya berlubang, kuraba lubang tersebut, dan dapat kugapai hati Tuhan melalui lubang tersebut. Ternyata semua dukacitaku, kesedihanku, dan penderitaanku telah mengalir keluar melalui lubang dan tertampung di hati Tuhan.
Kupandang Tuhan, Dia tersenyum dan berkata, "Karena Aku Mencintaimu..."